Suparlan (2008), mengemukakan bahwa menurut sudut pandang yang luas, pendidikan adalah segala jenis pengalaman kehidupan yang mendorong timbulnya minat belajar untuk mengetahui dan kemudian bisa mengerjakan sesuatu hal yang telah diketahui itu. Selanjutnya, dengan daya cipta, manusia mulai mengubah dan mengembangkan pendidikan dengan beraneka ragam konsep, teori, metode, dan sistem. Upaya untuk mengembangkan pendidikan secara rasional seperti itu ditentukan oleh kemampuan daya pikiran, menurut keadaan alam dan kebutuhan riil yang ada. Dari keterangan tersebut, dapat ditarik suatu penilaian bahwa pendidikan adalah upaya sadar manusia untuk membuat perubahan dan perkembangan agar kehidupannya menjadi lebih baik, dalam artian menjadi lebih maju.
Dalam arti luas, pendidikan dapat diidentifikasi karakteristiknya sebagai berikut.
1. Pendidikan berlangsung sepanjang zaman (long life education). Artinya, dari sejak kelahiran sampai pada hari kematian, seluruh kegiatan kehidupan manusia adalah kegiatan pendidikan. Tidak ada sejengkal ruang dan sedetik pun waktu tanpa pendidikan.
2. Pendidikan berlangsung di setiap lini kehidupan. Artinya, di setiap aspek kehidupan pasti terkandung pendidikan, terlepas apakah aspek itu diciptakan atau ada secara alami.
3. Pendidikan berlangsung di segala tempat di mana saja, maupun di setiap waktu kapan saja. Hal ini berarti bahwa pendidikan berada di setiap kegiatan kehidupan manusia yang berlangsung di mana dan kapan pun.
Menurut pendekatan dari sudut sempit, pendidikan merupakan seluruh kegiatan yang direncanakan serta dilaksanakan secara teratur dan terarah di lembaga pendidikan sekolah. Pendidikan diartikan sebagai sistem persekolahan.
Hasbullah (2003:1), mengemukakan bahwa secara sederhana, pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Dari beberapa pengertian atau batasan pendidikan yang diberikan para ahli, meskipun berbeda secara redaksional, namun secara esensial terdapat kesatuan unsur-unsur atau faktor-faktor yang terdapat di dalamnya, yaitu bahwa pengertian pendidikan tersebut menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan dan sebagainya. Karena itu dengan memperhatikan batasan-batasan pendidikan tersebut, ada beberapa pengertian dasar yang perlu dipahami, yaitu:
1. pendidikan merupakan suatu proses terhadap anak didik yang berlangsung terus sampai anak didik mencapai pribadi dewasa susila;
2. pendidikan merupakan perbuatan manusiawi;
3. pendidikan merupakan hubungan antar pribadi pendidik dan anak didik;
4. tindakan atau perbuatan mendidik menuntun anak didik mencapai tujuan-tujuan tertentu, dan hal ini tampak pada perubahan-perubahan dalam diri anak didik. Perubahan sebagai hasil pendidikan merupakan gejala kedewasaan yang secara terus-menerus mengalami peningkatan sampai penentuan diri atas tanggung jawab sendiri oleh anak didik atau terbentuknya pribadi dewasa susila.
Pengertian Pendidikan
4/
5
Oleh
vlajarmoeda